3 Votes

Dalam dunia mekatronika /
Robotika, peran driver dc motor sangatlah penting untuk menjamin kehandalah
dari sistem yang dibuat.
Motor driver tidak hanya mengatur
pergerakan motor, akan tetapi juga diharapkan dapat mengatur kecepatan motor.
Ada beberapa driver motor yang ada
saat ini, diantaranya adalah :
1. Motor driver satu arah putaran
Motor driver ini digunakan untuk
mengatur pergerakan motor pada satu arah putaran saja (Tidak bisa bolak
balik). Motor driver ini juga terdiri dari 2 macam, yaitu :
a. Driver Motor satu arah kecepatan
tetap :

Driver Motor Satu Arah Kecepatan
Tetap
Driver motor seperti gambar diatas
digunakan untuk mengatur kerja dari motor yang tidak memerlukan pengaturan
kecepatan, seperti motor pengangkat beban, atau pemindah beban.
2. Motor driver satu arah dengan
pengaturan kecepatan

Driver Motor Satu Arah Dengan
Pengaturan Kecepatan
Jika diperlukan pengaturan kecepatan
motor, maka kecepatan motor dapat di atur dengan memberikan pulsa PWM pada
masukan Transistor FET, semakin tinggi duty cycle pada sinyal PWM, maka
kecepatan motor akan menjadi semakin cepat, untuk PWM yang digunakan biasanya
menggunakan frekwensi antara 100Hz – 200Hz.
Adapun rumus duty cycle adalah
sebagai berikut :
Duty
= [tHigh/(tHigh+tLow)] * 100 %
Untuk pengaturan motor dengan dua
arah, prinsipnya menyerupai rangkaian di atas, dengan menggunakan konfigurasi H
bridge.
[Ym :
mikro_kontroler@yahoo.com]
28 Agustus, 2010
3 Votes

Setelah
mencoba beberapa jenis compiler, akhirnya saya menjatuhkan pilihan saya kepada
WINAVR AVR-GCC Compiler, compiler ini saya anggap merupakan compiler C terbaik
yang pernah saya pakai.
AVR-GCC
adalah compiler yang berjalan di atas linux OS, akan tetapi WINAVR dapat
berjalan di atas windows.
WINAVR
dapat di download di :
Setelah menginstal winavr di pc
kita, selanjutnya kita harus menginstall avrstudio sebagai editor atau
programmer pada chip kita.
avrstudio dapat di download di :
Untuk contoh source code nya dapat
di download di:
Dalam
source code tersebut sudah di sediakan fungsi untuk menerima command dari
serial port dengan baudrate 19200, pada mikrokontroler atmega8, anda dapat
menggunakan nya pada mikrokontroler lainnya dengan mengatur konfigurasi pada
file avrstudio project nya.
[Ym : mikro_kontroler@yahoo.com]
27 Juni, 2010
4 Votes

Linux Operating System
Sebuah
sistem mikrokontroler / mikrokomputer hanya dapat melakukan satu proses
instruksi di setiap siklus mesinnya (machine cycle), hal ini berarti sebuah
mikrokontroler hanya dapat melakukan satu operasi saja pada suatu waktu.
Untuk
dapat melakukan beberapa operasi sekaligus sebuah mikrokontroler memiliki fitur
yang di disebut interupsi, interupsi inilah yang kemudian dapat membuat sebuah
mikrokontroler seolah – olah dapat melakukan beberapa operasi sekaligus.
Ada
beberapa sumber interupsi dalam mikrokontroler, seperti interupsi external,
interupsi timer, interupsi reset (highest priority), ataupun interupsi ADC,
dll.
Sebagai
contoh, misalkan sebuah sistem yang dapat menampilkan keluaran di seven segmen,
dan juga dapat membaca input dari keypad secara bersamaan, maka pengaturan
output pada seven segmen ada di program utama, sedangkan input dari keypad ada
dalam program interupsi timer, yang misalnya dilakukan setian 1 mS.
Untuk
proses yang tidak terlalu banyak cara diatas masih dapat dilakukan dengan
mudah, akan tetapi bagaimana jika suatu terebut harus dapat melakukan banya
proses, seperti display di lcd, output di seven segmen, input keypad, input
dari ADC, mengatur pwm, kontrol motor, dll, dalam waktu yang seolah – olah
bersamaan, maka program yang dibuat akan menjadi lebih rumit.
Untuk
mengatasi keadaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sistem operasi
pada mikrokontroler, sistem operasi ini yang akan mengatur proses yang
dijalanka. Sehingga mikrokontroler dapat memiliki fitur multasking yang
sebenarnya.
Operating
System
Ada
banyak sistem operasi yang ada sekarang ini, diantaranya adalah DOS, WINDOWS,
LINUX, MACOS, UNIX, dll. Salah satu sistem operasi yang dapat diaplikasikan di
mikrokontroler 8bit seperti AVR ATMEGAXX adalah FREERTOS. Source code nya bisa
di download disini :
Untuk
applikasi FREERTOS akan di jelaskan lebih lanjut di pembahasan selanjutnya.
16 Oktober, 2009
6 Votes

Peralatan
elektronika elektronika dewasa ini hampir semuanya sudah menerapkan prinsip –
prinsip dari elektronika digital.
Di
dalam elektronika digital hanya mengenal 2 keadaan logika, yaitu 0 dan 1, 0
berarti berarti tegangan (input/output) memiliki level tegangan tegangan antara
0 – 0,7 V (TTL), sedangkan 1 berarti tegangan (input/output) memiliki level tegangan
antara 3,6 – 5 V.
Terdapat
beberapa gerbang logika yang digunakan dalam dalam elektronika digital, dapat
dilihat dalam tabel berikut ini:

Gerbang Logika Dasar
Dari
tabel diatas, misal pada AND Gate pada masukan A berlogika 1, dan masukan B berlogika
1, maka keluaran F juga akan berlogika 1 seperti yang terlihat dalam tabel
kebenaran.
Dalam
Elektronika digital, rangkaian gerbang logika, rangkaian gerbang logika dapat
dibagi menjadi 2 macam yaitu, rangkaian kombinasional dan rangkaian sekuensial
:
1. Rangkaian Gerbang
Logika Kombinasional
Rangkaian
Gerbang logika Kombinasional dipakai dipakai pada rangkaian Adder,
rangkaian adder ini banyak dipakai dalam aritmatika yang menjadi dasar dari ALU
(Arithmatic and Logical unit) atau yang merupakan otak dari sistem mikro
komputer.
A. Rangkaian Half Adder (2 bit)
Ini
adalah rangkain dasar dari rangkaian adder, rangkaiannya sebagai berikut :

Rangkaian Half Adder
Rangkaian
diatas diatas adalah adalah rangkaian half adder 1 bit, rangkaian
diatas berfungsi untuk menjumlahkan sebanya satu bit, misalnya pada
masukan A berlogika 1 dan B berlogika 1, maka keluarannya adalah 10, CO (Carry
out) bisa dipakai jika rangkaian ini akan dikembangkan menjadi lebih dari 2
bit.
Adapun
tabel kebenarannya adalah sebagai berikut :

Tabel Kebenar Rangkaian Half Adder
B. Rangkaian Full Adder
Rangkaian Full adder adalah sebagai
berikut :

Rangkaian Full Adder
Dalam
rangkaian diatas, merupakan penyempurnaan dari Half adder, sehinnga pada
rangkaian ini dapat dapat menyertakan Carry out dari dari penjumlahan
sebelumnya, dengan adanya Carry in maka rangkaian diatas dapat dikembankan
menjadi lebih dari 1 bit masukan, bisa 8bit, 16bit, dll.
Adapun
Tabel kebenaran dari rangkaian Full Adder adalah sebagai berikut :

Tabel Kebenaran Rangkaian Full Adder
2. Rangkaian Gerbang
Logika Sekuensial
Rangkaian
Gerbang Logika sekuensial adalah suatau rangkaian yang keluarannya dipengaruhi
oleh logika masukan sebelumnya (Waktu sebelumnya).
Rangkaian
Gerbang Logika Sekuensial adalah sebagai berikut :
A. Flip – Flop RS

Flip - Flop RS
B. D Flip – Flop

Flip - Flop D
C. Flip – Flop JK

Flip - flop JK
3. Register
Register
berfungsi untuk menyimpan data secara digital, register disebut juga sebagai
memory dimanis. Dibangun dari kumpulan Flip – Flop yang banyaknya menentukan
jumlah bit data yang dapat disimpan dalam Register.
Rangkaian
Register adalah sebagai berikut :
A. Register Seri
Register
seri adalah sebuah register dimana proses penyimpanan datanya dapat dilakukan
secara serial.

Register Seri
B.
Register Paralel
Register
seri adalah sebuah register yang dapat menyimpan data dimana proses penyimpanan
datanya dapat dilakukan secara paralel.

Register Paralel
[Ym :
mikro_kontroler@yahoo.com]
1. Rangkaian Gerbang
Logika Kombinasional
15 Agustus, 2009
3 Votes

Setelah
membuat programmer AT89S51 pada tulisan saya sebelumnya, maka kemudian untuk
dapat menggunakan mikrokontroler tersebut, maka diperlukan program yang akan di
tuliskan ke mikrokontroler tersebut agar mikrokontroler tersebut dapat
berfungsi seperti yang kita harapkan.
Untuk
dapat melakukan pemrograman pada mikrokontroler AT89S51 sebenarnya ada beberapa
bahasa pemrograman yang bisa dipakai, diantaranya adalah bahasa pemrograman
tingkat rendah seperti bahasa mesin dan bahasa assembly, ataupun dengan
menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi, seperti bahasa C, Basic, pascal,
dll.
1. Bahasa Mesin dan bahasa assembly
Sebenarnya
mikrokontroler sendiri cuma mengerti bahasa mesin, yang hanya mesin (mikrokontroler)
saja yang mengerti, bahasa mesin ini tersusun dari angka – angka binary yang
disimpan dalam memory mikrokontroler yang berupa flash, untuk AT89S51 flash nya
berkapasitas 4kB. Contohnya adalah seperti dibawah ini:

Contoh bahasa mesin pada memory flash
Program
diatas tersimpan dalam memory flash dari mikrokontroler AT89S51, program
tersebut berasal dari hasil compile dari bahasa assembly sebagai berikut :
mov
p1,#5
mov p1,#6
end
mov p1,#6
end
Dalam
memory tersebut, tersimpan data yaitu : ox75, 0×90, 0×05, 0×75, 0×90, dan 0×06.
Dari program tersebut, mesin dapat menerjemahkan sebagai berikut:
angka
pertama adalah commandnya (0×75 = mov) adalam perintah untuk memberikan nilai
pada alamat 0×90 (P1) sebesar 0×05, kemudian mov lagi (0×75) untuk memberikan
nilai pada alamat 0×90 sebesar 0×05.
Untuk
compiler bahasa assebly nya bisa di donwload melalui link berikut:
Sedangkan
untuk tutorial bahasa pemograman assembly untuk intel 8051 (AT89S51 full
compatible dengan microprosesor intel 8051) dapat di download melalui link
berikut:
Instruction setnya dapat dilihat
dalam chapter 4 pada tutorial di atas.
2. Bahasa C
Penggunaan
bahasa asembly memiliki kekurangan yaitu bahasa yang digunakan sulit sekali
dimengerti oleh manusia, karena masih menggunakan pemrograman tingkat rendah,
akan tetapi kelebihannya adalah penggunaan memorynya menjadi semakin kecil.
Dengan menggunakan bahasa pemrograman C maka bahasa pemrograman menjadi lebih
mudah dipahami, sedangkan penggunaan memori menjadi sedikit lebih besar.
Compiler
bahasa C untuk 8051 diantaranya adalah
A. Reads51
programnya dapat di download melalui
link berikut:
Contoh programnya adalah sebagai
berikut:

Pemrograman Mikrokontroler AT89S51
menggunakan Reads51
Jika
program diatas dikompile, maka akan menghasilkan file .hex (bahasa mesin)
sebagai berikut:

File .hex hasil compilan menggunakan
Reads51 bahasa C
Pada
program di atas, sebetulnya perintahnya hampir sama dengan perinta pada bahasa
assembly di atas, akan tetapi dengan menggunakan bahasa C Reads51 ternyata
banyak perintah – perintah inisialisasi yang besarnya mendekati 2 kB, hal ini
tentu saja sangat memboros memory flash, yang pada At89S51 cuma 4 kB.
Program
Read51 diatas juga bisa digunakan untuk mengkompile dengan menggunakan bahasa
pemrograman asembly.
B. SDCC
Compiler SDCC dapat di download dari
link berikut ini:
Contoh
programnya adalah sebagai berikut (dengan menggunakan Reads51 hanya untuk
editornya saja)

Program menggunakan compiler SDCC
Compiler
SDCC masih berbasis dos, jadi untuk mengkompile program butuh sintaks tertentu
untuk mengkompilenya, command untuk mengkompile nya adalah sebagai berikut :
dari
command prompt :
C:\>sdcc [nama file]
misal :
C:\sdcc file.c
jika
kompilasi berhasil, maka akan dihasilkan beberapa file, diantaranya ‘file.ihx’,
file tersebutlah yang kemudian akan di download ke mikrokontroler, jika file
tersebut dilihat menggunakan isppgm (seperti yang telah disinggung dalam
pembahasan downloader / writer mikrokontroler AT89S51), maka dapat
dilihat buffernya adalah sebagai berikut :

File bahasa mesin (.ihx) menggunakan
compiler SDCC
Jika
dibandingkan dengan compiler sebelumnya yang menggunakan Reads51, penggunaan
memorinya lebih sedikit(inisialisasi program sekitar 99 byte) dengan
menggunakan perintah bahasa C yang sama, oleh karena itu disarankan untuk
menggunakan SDCC compiler untuk pemrograman bahasa C pada mikrokontroler
AT89S51.
[YM : mikro_kontroler]
15 Agustus, 2009
2 Votes

Mungkin
sering kita mendengar istilah mikrokontroler, mikroprosesor, dan mikrokomputer,
akan tetapi mungkin masih ada yang masih belum mengerti perbedaan dari
ketiganya.
Sebuah
system komputer paling tidak harus mempunyai sebuah prosesor (CPU-Central
Processing Unit / ALU-Arithmatic and Logical Unit), Memory, dan antarmuka
input-outpu seperti gambar dibawah ini:

Blok Diagram Sistem Komputer
Dari
gambar diatas terlihat untuk membuat suatu sistem komputer yang utuh, minimal
dibutuhkan 3 bagian, yaitu prosesor(CPU), Memory (RAM dan ROM), serta antarmuka
masukan dan keluaran.
1. Mikroprosesor
Mikroprosesor
adalah satu bagian dari sistem komputer, mikroprosesor tersebut tidak dapat
berdiri sendiri, dan memerlukan memory dan periperal input – output. Salah satu
contoh mikroprosesor adalah seperti (micro)prosesor intel 8086, 80256, 80386,
486, pentium1, dll. Mikroprosesor tersebut memerlukan komponen lainnya untuk
membentuk suatu sistem mikrokomputer.
2. Mikrokomputer
Mikrokomputer
adalah sistem komputer dimana ke tiga bagian utama dari sistem di rangkai dari
bagian yang terpisah (tidak dalam satu chip/IC).
3. Mikrokontroler

Block Diagram Mikrokontroler
(AT89S51)
Gambar
diatas adalah blok diagram dari mikrokontroler AT89S51, dari gambar diatas
terlihat bahwa ketiga bagian utama dari sistem mikrokomputer sudah tercakup
semuanya dalam satu chip AT89S51, seperti prosesor (ALU), Memory (RAM dan
Flash), serta 4 port input-output.
[YM : mikro_kontroler]
9 Juli, 2009
Rate This


Transistor
Transistor
adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari 3 pin yand disebut emitor,
basis, dan kolektor.
Sebuah
transistor memiliki penguatan (hfe), yaitu perbandingan dari arus yang akan
mengalir di kolektor dibanding arus yang mengalir pada basis.
hfe
= Ic/Ib
Transistor
dapat berfungsi sebagai penguat, baik itu sebagai penguat arus ataupun sebagai
penguat tegangan. Selain dapat berfungsi sebagai penguat, transistor juga dapat
berfunsi sebagai switching.
Transistor
sebagai rangkaian switching inilah yang dapat digunakan bersama dengan
mikrokontroler.
Mikrokontroler
pada pin-pinnya dapat mengeluarkan tegangan umumnya 5V, dengan arus maksimal
10mA pada logika 1, keluaran mikrokontroler tersebut dapat dipergunakan untuk
misalnya menyalakan led, atau mengaktifkan relay, ataupun mengaktifkan motor
listrik, akan tetapi keluaran mikrokontroler tersebut yang sebesar 5V, 10mA
tidak mampu untuk mengaktifkan relay yang membutuhkan arus minimal 100 mA, atau
untuk mengaktifkan motor DC yang membutuhkan arus misalnya sebaesar 400mA. Oleh
karena itu dibutuhkan sebuah rangkaian switching.
Berikut
adalah rangkaian switching menggunakan transistor :

Transistor Switching
Gambar
diatas adalah rangkaia switching menggunakan transistor BC107, jika dilihat
dalam datasheetnya:
transistor
tersebut memiliki hfe berkisar antara 110 – 450 (variasi nilai tersebut
dipengaruhi oleh banyak faktor, suhu, bahan, proses produksi, dll), untuk
amannya maka kita menggunakan nilai minimumnya yaitu sebesar 110.
Untuk
dapat mengaktifkan relay, maka pada kolektor dibutuhkan arus sebesar 100mA
(spesifikasi dari relay), oleh karena itu pada basis harus dialiri arus sebesar
:
Ib
= Ic/hfe
Ib
= 100mA/110
Ib
= 0,909mA
Jika
tegangan keluaran pada mikrokontroler pada logika 1 adalah sebesar 4,2V
(Datasheet mikrokontroler ATMEGA8), maka :
-Voh
+ Ib.R2 + 0,7 = 0
-4,2
+ 0,000909.R2 + 0,7 = 0
0,000909.R2
= 3,5
R2
= 3,85 kOhm
maka
nilai maksimum resistor yang dibutuhkan pada R2 adalah sebesar 3,85kOhm, kita
bisa menggunakan resistor dengan nilai 3,3kOhm yang ada di pasaran.
[Kami bersedia membantu anda dalam menyelesaikan pembuatan tugas
akhir baik alatnya ataupun dokumentasinya (skripsi), silakan hubungi kami]
[YM : mikro_kontroler]
25 Juni, 2009
10 Votes

Komparator
tegangan adalah sebuat rangkaian yang dapat membandingkan besar tegangan
masukan. Komparator tegangan biasanya menggunakan Op-Amp sebagai piranti utama
dalam rangkaian.
Ada
dua jenis komparator tegangan, yaitu komparator tegangan sederhana, dan
komparator tegangan dengan histerisis.
1.
Rangkaian Komparator tegangan sederhana

Rangkaian Komparator Tegangan Sederhana
Vref
di hubungkan ke +V supply, kemudian R1 dan R2 digunakan sebagai pembagi
tegangan, sehingg nilai tegangan yang di referensikan pada masukan + op-amp
adalah sebesar :
V
= [R1/(R1+R2) ] * Vsupply
Op-amp
tersebut akan membandingkan nilai tegangan pada kedua masukannya, apabila
masukan (-) lebih besar dari masukan (+) maka, keluaran op-amp akan menjadi
sama dengan – Vsupply, apabila tegangan masukan (-) lebih kecil dari masukan
(+) maka keluaran op-amp akan menjadi sama dengan + Vsupply.
Jadi
dalam hal ini jika Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi –
Vsupply, jika sebaliknya, Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan
menjadi + Vsupply.
Untuk
op-amp yang sesuai untuk di pakai pada rangkaian op-amp untuk komparator
biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM339 yang banyak di pasaran.
2.
Rangkaian Komparator tegangan dengan histerisis
Tujuan
dari rangkaian histerisis adalah untuk meminimalkan efeknois pada tegangan
masukan. Misalnya tegangan referensinya di set 3,3 V, sedangkan itu juga
memiliki nois sebesar 0,1 V, maka jika tegangan inputnya tepat 3,3V, maka
keluarannya akan berfluktuasi sesuai dari nois nya.
Dengan
menggunakan komparator dengan histerisis, maka keluarannya tidak akan berlogika
-Vsupply sebelum Vinput melewati batas atas, dan sebaliknya, keluarannya tidak
akan mengeluarkan tegangan +Vsupply sebelum Vinput melewati batas bawah.

Komparator dengan Histerisis
[YM : mikro_kontroler]
24 Juni, 2009
29 Votes

Gelombang
ultrasonik adalah gelombang dengan besar frekuensi diatas frekuensi gelombang
suara yaitu lebih dari 20 KHz. Seperti telah disebutkan bahwa sensor ultrasonik
terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonik yang disebut transmitter dan
rangkaian penerima ultrasonik yang disebut receiver. Sinyal ultrasonik
yang dibangkitkan akan dipancarkan dari transmitter ultrasonik. Ketika
sinyal mengenai benda penghalang, maka sinyal ini dipantulkan, dan diterima
oleh receiver ultrasonik. Sinyal yang diterima oleh rangkaian receiver
dikirimkan ke rangkaian mikrokontroler untuk selanjutnya diolah untuk
menghitung jarak terhadap benda di depannya (bidang pantul).
Prinsip
kerja dari sensor ultrasonik dapat ditunjukkan dalam gambar dibawah ini :

Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
Prinsip
kerja dari sensor ultrasonik adalah sebagai berikut :
- Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz, biasanya yang digunakan untuk mengukur jarak benda adalah 40kHz. Sinyal tersebut di bangkitkan oleh rangkaian pemancar ultrasonik.
- Sinyal yang dipancarkan tersebut kemudian akan merambat sebagai sinyal / gelombang bunyi dengan kecepatan bunyi yang berkisar 340 m/s. Sinyal tersebut kemudian akan dipantulkan dan akan diterima kembali oleh bagian penerima Ultrasonik.
- Setelah sinyal tersebut sampai di penerima ultrasonik, kemudian sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jaraknya. Jarak dihitung berdasarkan rumus :
S
= 340.t/2
dimana
S adalah jarak antara sensor ultrasonik dengan bidang pantul, dan t adalah
selisih waktu antara pemancaran gelombang ultrasonik sampai diterima kembali
oleh bagian penerima ultrasonik.
a.
Pemancar Ultrasonik (Transmitter)
Pemancar
Ultrasonik ini berupa rangkaian yang memancarkan sinyal sinusoidal berfrekuensi
di atas 20 KHz menggunakan sebuah transducer transmitter ultrasonik

Rangkaian Pemancar Gelombang Ultrasonik
Prinsip
kerja dari rangkaian pemancar gelombang ultrasonik tersebut adlah sebagai
berikut :
- Sinyal 40 kHz dibangkitkan melalui mikrokontroler.
- Sinyal tersebut dilewatkan pada sebuah resistor sebesar 3kOhm untuk pengaman ketika sinyal tersebut membias maju rangkaian dioda dan transistor.
- Kemudian sinyal tersebut dimasukkan ke rangkaian penguat arus yang merupakan kombinasi dari 2 buah dioda dan 2 buah transistor.
- Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (+5V) maka arus akan melewati dioda D1 (D1 on), kemudian arus tersebut akan membias transistor T1, sehingga arus yang akan mengalir pada kolektotr T1 akan besar sesuai dari penguatan dari transistor.
- Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (0V) maka arus akan melewati dioda D2 (D2 on), kemudian arus tersebut akan membias transistor T2, sehingga arus yang akan mengalir pada kolektotr T2 akan besar sesuai dari penguatan dari transistor.
- Resistor R4 dan R6 berfungsi untuk membagi tengangan menjadi 2,5 V. Sehingga pemancar ultrasonik akan menerima tegangan bolak – balik dengan Vpeak-peak adalah 5V (+2,5 V s.d -2,5 V).
b.
Penerima Ultrasonik (Receiver)
Penerima
Ultrasonik ini akan menerima sinyal ultrasonik yang dipancarkan oleh pemancar
ultrasonik dengan karakteristik frekuensi yang sesuai. Sinyal yang diterima
tersebut akan melalui proses filterisasi frekuensi dengan menggunakan rangkaian
band pass filter (penyaring pelewat pita), dengan nilai frekuensi yang
dilewatkan telah ditentukan. Kemudian sinyal keluarannya akan dikuatkan dan
dilewatkan ke rangkaian komparator (pembanding) dengan tegangan referensi
ditentukan berdasarkan tegangan keluaran penguat pada saat jarak antara
sensor kendaraan mini dengan sekat/dinding pembatas mencapai jarak minimum
untuk berbelok arah. Dapat dianggap keluaran komparator pada kondisi ini adalah
high (logika ‘1’) sedangkan jarak yang lebih jauh adalah low
(logika’0’). Logika-logika biner ini kemudian diteruskan ke rangkaian
pengendali (mikrokontroler).

Rangkaian Penerima Gelombang
Ultrasonik
Prinsip
kerja dari rangkaian pemancar gelombang ultrasonik tersebut adalah
sebagai berikut :
- Pertama – tama sinyal yang diterima akan dikuatkan terlebih dahulu oleh rangkaian transistor penguat Q2.
- Kemudian sinyal tersebut akan di filter menggunakan High pass filter pada frekuensi > 40kHz oleh rangkaian transistor Q1.
- Setelah sinyal tersebut dikuatkan dan di filter, kemudian sinyal tersebut akan disearahkan oleh rangkaian dioda D1 dan D2.
- Kemudian sinyal tersebut melalui rangkaian filter low pass filter pada frekuensi < 40kHz melalui rangkaian filter C4 dan R4.
- Setelah itu sinyal akan melalui komparator Op-Amp pada U3.
- Jadi ketika ada sinyal ultrasonik yang masuk ke rangkaian, maka pada komparator akan mengeluarkan logika rendah (0V) yang kemudian akan diproses oleh mikrokontroler untuk menghitung jaraknya.
[YM : mikro_kontroler]
23 Juni, 2009
4 Votes


AT89S51
Mikrokontroler
AT89S51 adalah mikrokontroler produsi Atmel yang kompatible dengan
mikrokontroler Intel 8051.
Mikrokontroler
tersebut murah harganya, serta mudah didapat di pasaran, mikrokontroler
tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut :
8-Bit mikrokontroler keluarga MCS-51
Spesifikasi Teknis :
- 4K Byte Code Memory
- 3 Lock Bit
- 256 Byte Internal RAM
- Two 16-bit Timer / Counter
- 9 sumber interrupt
- Ful Duplex UART Interface
- Dual Pointer
- DIP-40 Package
Spesifikasi Teknis :
- 4K Byte Code Memory
- 3 Lock Bit
- 256 Byte Internal RAM
- Two 16-bit Timer / Counter
- 9 sumber interrupt
- Ful Duplex UART Interface
- Dual Pointer
- DIP-40 Package
Spesifikasi
lengkapnya dapat dilihat dalam datasheet AT89S51 yang dapat di donwload di :
Dengan
fitur – fitur yang lengkap tersebut, mikrokontroler jenis ini ternyata murah,
cukup pas untuk experiment, karena tidak membutuhkan biaya yang mahal, dengan
ditambah komponen – komponen lainnya seperti kristal 12Mhz, konektor db-25, pcb
matrix, resistor, kapasitor, dll, kira – kira menghabiskan dana sekitar Rp
50.000 – Rp 75000, kita sudah bisa ber ekperimen dengan mikrokontroler AT89S51.
Mikrokontroler
Atmel AT89S51 ini adalah penyempurnaan dari versi sebelumnya AT89C51 yang
menggunakan pemrograman dengan interface paralel yang rumit.
AT89S51
sudah dilengkapi dengan ISP (In System Programming), sehingga hanya membutuhkan
beberapa kabel untuk antarmuka pemrograman pada flash nya.
Mikrokontroler
AT89S51 memiliki memori flash sebesar 4kB.
Adapun
rangkaian antar muka pemrogramannya adalah sebagai berikut :

AT89S51 Programmer / Writer
Software
yang digunakan untuk memrogram mikrokontroler AT89S51 adalah menggunakan
program ISPPGM.
Software
ISPPGM dapat di download di :
File
yang dapat di download adalah file dengan extensi hex.
catatan
: Sebelumnya, port paralel harus di set standard atau bidirectional terlebih
dahulu melalui bios.
[YM
: mikro_kontroler]
1 comment:
mau tanya pengertian carry out apa ya ?
Post a Comment